Enam Seleb Pengidap Disleksia
Oleh Plasadana | Yahoo Indonesia – Kam, 18 Sep 2014
Penulis: FachruroziTerlahir
dengan gangguan saraf, penyandang disleksia memiliki kesulitan belajar
dan mengolah kata, terutama kala membaca, menghitung, mengingat, dan
mengeja. Beberapa di antara mereka bahkan terpaksa keluar dari sekolah
alias
drop out dan memilih mengikuti program belajar atau memanggil guru ke rumah.
Berbeda
dengan gangguan belajar biasa, penyebab disleksia bukan kurangnya
kecerdasan, tapi karena kelainan genetik pada individu dengan
Intelegency Quotient (IQ) normal atau bahkan di atas rata-rata.
Pengajar
psikolinguistik di Departemen Linguistik Universitas Indonesia,
Harwintha Yuhria Anjarningsih mengatakan, pengidap disleksia memiliki
kelebihan di bidang lain selain membaca dan menulis. Mereka cenderung
baik di bidang lukis, musik, atau olahraga. “Potensi inilah yang harus
dieksplorasi para guru dan orang tua,” ujarnya, Sabtu, 6 September 2014.
Dalam sejarah, beberapa pesohor seperti Leonardo da Vinci,
Agatha Christie, dan Tom Cruise memiliki kesulitan belajar. Mereka
melawan dan tak menyerah pada kenyataan. Perlahan tapi pasti, mereka pun
sukses dalam karier. Berikut kisah pesohor pengidap disleksia,
berdasarkan penelusuran
Plasadana.com untuk
Yahoo Indonesia.Leonardo da Vinci1. Leonardo da Vinci (15 April 1452-2 Mei 1519)Leonardo da Vinci dikenal sebagai pelukis masyhur terutama lewat dua karyanya,
Mona Lisa dan
The Last Supper.
Pria asal Tuscany, Italia, itu juga dikenal sebagai ilmuan, ahli
matematika, insinyur, pemahat, arsitek, botanis, pemusik, dan penulis.
Di
balik ketenarannya, pelukis bertangan kidal ini mengidap disleksia.
Kondisi ini terkuak kala para peneliti mengamati sejumlah ide penemuan
di buku harian Da Vinci yang tertulis terbalik, seperti saat melihat
cermin. Bagi para peneliti, kemampuan menulis terbalik biasa dilakukan
penderita disleksia bertangan kidal. Uniknya, pengidap disleksia tak
menyadari jika cara menulis itu tak sama dengan orang kebanyakan.
2. Albert Einstein (14 Maret 1879-18 April 1955)Kebanyakan
orang mengenal Albert Einstein sebagai tokoh fisika paling penting abad
ke-20. Tapi hanya sedikit saja yang mengetahui Einstein mengidap
disleksia saat masih bersekolah. Pemikir kelahiran Ulm, Jerman itu
memiliki memori buruk dan tak mampu mengingat hal sederhana. Akibat
gangguan itu, Einstein pun dikeluarkan dari sekolah.
Mantan suami
Mileva Marić memang tak mampu mengingat bulan dan tahun dengan tepat,
tapi berhasil memecahkan rumus matematika paling rumit tanpa kesulitan
apapun. Dia pun tak pernah belajar bagaimana mengikat tali sepatu dengan
benar, tapi teori relativitasnya berpengaruh besar pada semua ilmu
pengetahuan terkini.
Einstein berhasil mengatasi gangguan
belajarnya lewat satu peristiwa yang tak disengaja. Suatu hari, sang
ayah, Hermann Einstein, memberikan sebuah kompas. Einstein lantas
mencari tahu sebab jarum di kompas itu bisa bergerak sendiri. Ia mulai
mengutak-atik alat penunjuk arah itu dan merakitnya kembali. Dari situ,
Einstein tertarik pada ilmu merakit barang dan belajar matematika.
3. Agatha Christie (15 September 1890-12 Januari 1976)Kalau
Anda menggemari cerita Detektif Hercule Poirot dan Miss Marple, tentu
tak asing dengan Agatha Christie. Ya, dialah pengarang perempuan Inggris
legendaris yang mengundang banyak decak kagum para pembaca dan kritikus
sastra lewat cerita misterinya.
Namun di balik kehebatan
mengarang cerita, Christie menderita disleksia. Tapi ia tangguh melawan
kesulitan belajar ini dengan terus berlatih menulis hingga melahirkan
novel berkelas.
Karyanya pun menginspirasi banyak penulis dan pembuat film. Menurut catatan Michael Fleming, editor film
Deadline Hollywood, 19 novel Christie telah teradaptasi menjadi film. Sementara novel
And Then There Were None tercatat dalam daftar buku dengan penjualan terbaik di abad ke-21. Karya Christie laris hingga empat miliar eksemplar.
Pemegang
Guinness Book World Records
itu menuturkan, “Sampai menjadi penulis pun saya masih sering kesulitan
mengeja kata-kata dengan benar. Tapi untuk itulah gunanya ada editor,
bukan?” candanya.
Menghadapi disleksia, istri Max Mallowan itu
menyarankan agar para penyandang mampu menerima situasi itu dan fokus
pada aktivitas yang bisa dilakukan. Sehingga mampu mengeksplorasi
potensi dan bakat yang tersembunyi.
Walt Disney4. Walter Elias Disney (5 Desember 1901 – 15 Desember 1966)Nama
Walter Elias Disney alias Walt Disney sangat kondang di dunia hiburan.
Selain sebagai pengusaha, Walt adalah produser, sutradara, penulis
naskah, pengisi suara, dan animator ulung. Satu karyanya, Mickey Mouse,
di mana Walt sendiri mengisi suara pada karakter itu, berhasil menyedot
perhatian penggemar kartun dunia pada awal 1930-an.
Di jagat
hiburan, pemegang 26 trofi Academy Awards itu dikagumi karena inspirasi
dan inovasi lewat film animasi serta taman bermain, Disneyland, di
berbagai negara. Walt melengkapi popularitas itu dengan imajinasi,
optimisme, dan kreativitasnya. Di luar panggung hiburan, Walt kerap
menyisihkan sebagian kekayaan untuk kegiatan amal.
Tapi tak
banyak pengagum mengetahui perjuangan Walt melawan disleksia. Akibat
gangguan itu, pria kelahiran Chicago, Amerika Serikat ini harus belajar
lebih keras ketimbang anak-anak seusianya. Dia mesti bersekolah di dua
tempat: sekolah menengah umum dan akademi seni rupa. Pun mengikuti
kursus setiap Sabtu di Kansas City Art Institute. Langkah itu dia
lakukan agar bisa menyalurkan potensi menjadi energi positif.
5. John Lennon (9 Oktober 1940-8 Desember 1980)Masyarakat
dunia mengenal John Lennon sebagai penyanyi legendaris lewat dereta
lagu bersama The Beatles. Berkolaborasi dengan Paul McCartney, George
Harrison, dan Ringo Star, karakter musik grup band asal Inggris itu
cenderung atraktif, ngepop, dan menyuarakan antikemapanan. Sejak
1960-an, suami Yoko Ono itu terlibat dalam berbagai kegiatan amal
aktivitas perdamaian.
Popularitas Lennon berhasil menyihir
generasi musik pada masanya, bahkan hingga The Beatles bubar pada 1970.
Namun sangat sedikit yang menyadari perjuangan Lennon melawan disleksia
kala kecil. Tapi Lennon bukan tipe penyerah. Musik menyelamatkannya dari
disleksia.
Para peneliti menyebut Lennon berhasil menggubah
lirik dan lagu karena disleksia. Gangguan mengelola ingatan itu
menyulitkan ia menghapal lirik lagu favorit, sehingga membuat lirik
tambang sendiri. Dari situ Lennon menekuni bidang musik hingga wafat
pada 8 Desember 1980, setelah ditembak Mark David Chapman, seorang
penggemarnya yang gila.
6. Tom Cruise (3 Juli 1962)Tom
Cruise adalah aktor dan produser film yang bersinar di panggung
Hollywood. Sebelum melambung lewat film Mission Impossible, pemilik nama
asli Thomas Cruise Mapother IV itu mengidap disleksia sejak kecil.
Tanpa sungkan, Tom mengakui gangguan yang dia derita di hadapan publik
seraya menyakinkan para orang tua soal solusi untuk menanggulangi
sindrom itu.
Mantan suami Katie Holmes itu menuturkan selalu
tertinggal saat mengikuti pelajaran di sekolah. Dia sempat frustrasi
ketika disleksia hampir menghancurkan karier aktingnya. Sebab sebelumnya
penyakit ini menggagalkan impian Tom menjadi pilot.
Tom
berhasil melewati masa sulit setelah mengikuti program belajar
Scientology yang dikembangkan Ron Hubbard. Hasilnya, Tom mampu mengatasi
kesulitan membaca. Dan kini, dia menjadi anggota dewan yayasan
penanggulangan kesulitan membaca HELP (Hollywood Education and Literaty
Problem), yang bertujuan membantu penderita disleksia.