Hubungan antara Kesadaran
Fonologis dengan
Belajar Membaca dan Disleksia
Harwintha Y. Anjarningsih, S.Hum.,M.Sc.
Departemen Linguistik, Fakultas Ilmu
Pengetahuan Budaya
UNIVERSITAS INDONESIA
Apa itu kesadaran fonologis?
Kesadaran anak akan bunyi bahasa
. Kesadaran akan suku kata
. Kesadaran akan fonem
. Kesadaran akan onset dan rima (unit intrasuku kata)
Contoh:
Suku kata Onset dan Rima Fonem
“buku” bu-ku b-uku b-u-k-u
“syok” syok sy-ok s-y-o-k
“pingpong” ping-pong p-ing-p-ong p-i-n-g-p-o-n-g
Kesadaran fonologis berpengaruh
pada kemampuan dekoding
Kemampuan anak untuk mengaplikasikan
prinsip-prinsip korespondensi grafem-fonem
ketika belajar membaca
Bagaimana kesadaran fonologis
berkembang?
. Di bahasa-bahasa Eropa yang sudah banyak
diteliti ® suku kata, rima, fonem
. Di bahasa Indonesia ® suku kata, fonem
Hubungan antara kemampuan
dekoding dan kemahiran membaca
Kesuksesan yang didapat dari proses dekoding akan menghasilkan kemampuan membaca berdasarkan melihat (sight word reading)
® kemampuan yang dimiliki pembaca mahir
Apa hubungan antara kesadaran
fonologis dan disleksia?
. Dekoding adalah sumber masalah yang sering ditemui pada anak-anak dengan disleksia
. Pada bahasa-bahasa dengan sistem ejaan
teratur seperti Bahasa Indonesia ® membaca membutuhkan waktu yang lama
Hubungan antara dekoding dan
prestasi membaca
Di Bahasa Indonesia, kesuksesan membaca
sepertinya dipengaruhi oleh tingkat perkembangan konversi grafem-fonem
. Paling sukses ® grafem tunggal dan kumpulan konsonan tidak masalah, hanya digraf
bermasalah
. Agak sukses ® digraf masih bermasalah,
penyederhanaan kumpulan konsonan
. Paling tidak sukses ® cue reading (substitusi satu kata dengan kata lain yang terlihat
sama)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar