Harwintha Y. Anjarningsih sudah menjadi dosen di program studi Inggris, Fakultas Ilmu
Budaya, Universitas Indonesia sejak lulus program sarjana pada tahun 2003.
Memfokuskan diri pada studi psiko- dan neurolinguistik, dia sangat tertarik
pada isu-isu pemrosesan bahasa dan masalah bahasa baik pada anak-anak maupun
orang dewasa. Setelah menyelesaikan studi doktoralnya pada bidang
afasiologi di Rijksuniversiteit Groningen, Belanda, Harwintha kembali ke
Indonesia dan menekuni riset dan publikasi di bidang gangguan bahasa.
Ketertarikan kepada pendidikan berkebutuhan khusus sudah dimilikinya sejak
menyelesaikan disertasi mengenai tes skrining untuk disleksia perkembangan pada
tahun 2006. Buku tulisannya adalah Jangan Kucilkan Aku karena Aku tidak Bisa
Membaca: Pentingnya Identifikasi Dini Disleksia untuk Masa Depan Anak (2011)
dan Otak dan Kemampuan Berbahasa (2011). Harwintha dapat
dikontak di alamat email wintha_salyo@yahoo.com dan nomor telpon seluler 0812
860 60 584. Kumpulan tulisannya bisa diakses di harwintha.blogspot.com.
Materi latihan membaca di dalam buku
ini disusun berdasarkan hasil-hasil penelitian oleh Grup Psikolinguistik, Laboratorium
Linguistik, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia yang
dikembangkan oleh penulis dan para mahasiswanya. Sebagian besar kata-kata di
dalam Mahir Membaca 1 adalah kata dengan dua suku kata yang merupakan kata-kata
yang sangat sering dijumpai di dalam kehidupan sehari-hari. Urutan materi
latihan membaca diatur berdasarkan bangun suku kata yang lebih mudah untuk
dikuasai oleh para pembaca pemula: kata sederhana (mis. bola), kata dengan diftong (mis. pulau), kata dengan digraf (mis. jagung), dan kata dengan gugus konsonan (mis. planet). Disarankan untuk
membaca materi latihan secara berurutan (sederhana-diftong-digraf-gugus
konsonan) dan pindah setelah tercapai akurasi minimal sebesar 75%. Jika orang
tua atau guru ingin memberikan kata-kata lainnya, disarankan untuk memilih
kata-kata dengan dua atau tiga suku kata dan bangun suku kata yang sesuai
dengan materi yang sedang dibaca. Dengan kata lain, jika anak sedang berlatih
dengan kata sederhana, jangan terlalu banyak melatihkan diftong atau digraf
dulu. Kuatkanlah pemahaman anak atas kata-kata dengan susunan Konsonan-Vokal-Konsonan-Vokal
terlebih dulu.
Penguasaan dengan akurasi minimal 90%
atas materi membaca di Mahir Membaca 1 dan kata-kata dengan bangun suku kata
sejenis lazimnya tercapai di akhir kelas 2 atau pertengahan kelas 3 Sekolah
Dasar. Jika di akhir kelas 3 anak masih mengalami kesulitan yang besar, orang
tua atau guru dapat mengecek lebih lanjut apakah ada kesulitan belajar, atau
gangguan belajar dengan menghubungi ahli bahasa anak, ahli gangguan bahasa,
psikolog anak, atau dokter spesialis anak. Dengan demikian, anak dapat diberi
perhatian khusus yang sesuai dengan gaya belajarnya dengan tujuan untuk
menguasai kemahiran membaca yang sangat penting untuk keberhasilan
pendidikannya.
Kami ucapkan selamat berlatih.
Depok,
11 Juli 2016,
Harwintha
Y. Anjarningsih, PhD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar