Minggu, 07 April 2013

Azizah: Makalah Tugas Akhir Mata Kuliah Linguistik D-IV Poltekkes Solo


Validasi Tes Artikulasi Dengan Gambar Pada Tingkat Kata


Hasil Penelitian
            Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dari semua gambar tes yang ada (45 gambar) mudah dikenali oleh anak, meskipun ada beberapa gambar yang sulit dikenali oleh anak. Untuk lebih jelasnya dapat lihat tabel di bawah ini:
No.
Gambar
Persentase gambar yang dikenal
1.
Permen
96%
2.
Topi
100%
3.
Asap
92%
4.
Mobil
100%
5.
Rumah
100%
6.
Ayam
100%
7.
Harimau
92%
8.
Pohon
96%
9.
Gajah
100%
10.
Nanas
96%
11.
Boneka
100%
12.
Ikan
100%
13.
Wortel
96%
14.
Pesawat
100%
15.
Bola
100%
16.
Cabe
100%
17.
Kuda
100%
18.
Semangka
96%
19.
Bebek
100%
20.
Gunting
100%
21.
Jagung
100%
22.
Daun
96%
23.
Sepeda
100%
24.
Telur
96%
25.
Mata
100%
26.
Tomat
96%
27.
Anggur
96%
28.
Burung
96%
29.
Yoyo
92%
30.
Payung
100%
31.
Roti
96%
32.
Jeruk
96%
33.
Motor
100%
34.
Lampu
100%
35.
Telpon
92%
36.
Apel
92%
37.
Sepatu
100%
38.
Pisang
100%
39.
Tikus
100%
40.
Celana
100%
41.
Kucing
100%
42.
Jam
100%
43.
Meja
96%
44.
Nyamuk
96%
45.
Monyet
100%

            Tabel ini menunjukkan bahwa ada 14 gambar (31%) sulit dikenali oleh anak berusia 3 tahun yaitu gambar permen, pohon, nanas, wortel, semangka, daun, telur, tomat, anggur, burung, roti, jeruk, meja, dan nyamuk. Selain itu juga ada 5 gambar (11%) sulit dikenali oleh usia 3 dan 4 tahun, seperti gambar asap, harimau, yoyo, telpon dan apel. Hal ini terjadi karena mereka masih sangat muda yaitu berusia 3 dan 4 tahun. Sedangkan 26 gambar (58%) dapat dikenali oleh semua anak karena item-item tersebut sering dilihat dan dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
            Untuk hasil kemampuan artikulasi pada anak yang dites dapat diketahui bahwa hanya anak yang berusia 3 tahun yang mengalami kesalahan artikulasi yaitu pada fonem [r] awal terjadi omisi yaitu roti menjadi “  oti”, [r] tengah dan akhir terjadi substitusi yaitu diganti dengan fonem [l] seperti “jeluk” untuk jeruk dan “motol” untuk motor. Begitupun untuk fonem [s] awal terjadi omisi yang sepatu menjadi “  patu”. Meskipun demikian hal tersebut tidak dikategorikan sebagai gangguan artikilasi karena masih dalam tahap perkembangan dari konsonan itu sendiri (Templin 1957 & Wellman 1931). Menurut Templin dan Wellman, [r] mulai terbentuk pada usia 3 tahun dan akan terdengar jelas pada saat anak berusia 7 tahun, sedangkan untuk [s] akan mulai terdengar jelas pada saat anak berusia 8 tahun.

Kesimpulan
            Tes artikulasi pada gambar pada tingkat kata ini telah dicobakan oleh lima orang anak berusia 3, 4, 6, 7 dan 8 tahun yang bertempat tinggal di Klender Jakarta Timur. Berdasarkan respon dari kelima anak tersebut tentang pengenalan gambar dan respon yang tepat untuk setiap fonem pada semua posisi. Penulis dapat menyimpulkan bahwa “Tes Artikulasi Dengan Gambar Pada Tingkat Kata” ini dapat digunakan sebagai skrining tes untuk mengevaluasi kemampuan artikulasi seorang anak. Namun penulis harus mengatakan bahwa tes artikulasi dengan gambar pada tingkat kata ini belum terukur validitasnya dikarenakan sampel yang dipakai belum mencukupi.
            Penulis berharap tes artikulasi dengan gambar pada tingkat kata ini bermanfaat bukan hanya untuk rekan-rekan terapis wicara tetapi juga profesi lain yang berkecimpung dalam bidang kesehatan dan juga anak. Selain itu penulis juga berharap apa yang penulis lakukan ini yaitu dapat memotivasi rekan-rekan terapis wicara yang lain untuk membuat alat tes sendiri dan memvalidasikannya.