Rabu, 27 Maret 2013

Lia Ratih Nurhidayah: Tugas akhir kuliah Linguistik D-IV Terapi Wicara, Poltekkes Surakarta


PERBEDAAN KEMAMPUAN ARTIKULASI PADA ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN USIA 3 TAHUN DI SURAKARTA


PEMBAHASAN

Proses fonologis yang dialami oleh AO dan AR menunjukan adanya perbedaan antara FA dan AH. Setelah dilakukan tes artikulasi, kemampuan pengucapan/ pelafalan FA dan AH lebih jelas dan tepat. Beda dengan AO dan AR, mereka mengalami penggantian dan penghilangan fonem pada tingkat kata. AO mengalami penghilangan pada kata telur menjadi telu, gunting menjadi unting dan mengalami penggantian pada kata gigi menjadi didi, rumah menjadi lumah, piring menjadi piying, telur menjadi telu, daun menjadi taun, hidung menjadi hitung. Sedangkan AR mengalami penggantian pada kata gunting menjadi tunting, gigi menjadi didi, rumah menjadi lumah, piring menjadi piling, telur menjadi telul, daun menjadi taun, hidung menjadi hitung.

KESIMPULAN

Dari hasil identifikasi dan tes yang telah dilakukan terdapat perbedaan kemampuan pelafalan konsonan/ fonem tingkat kata. Dari perbandingan jarak perkembangan normal tidak ada masalah/ gangguan artikulasi. Karena menurut menurut Sander JSHD 1972; Smit, et all JSHD 1990 kemampuan konsonan antara laki-laki dan perempuan tidak sama saat perolehan suatu fonem dalam bentuk kata. Dari konsonan yang dialami oleh AO dan AR masih normal tidak disebut gangguan artikulasi. Batas normal konsonan yang diproduksi perempuan antara lain : /g/ rentang usia batas normal usia 2-3 ½ tahun, /r/ 3-8 tahun dan /d/ 2-3 tahun. Sedangkan kemampuan konsonan yang diproduksi laki-laki antara lain :/g/ rentang usia batas normal 2-3 tahun, /r/ 3-8 tahun, dan /d/ 2-3 ½ tahun.

Tidak ada komentar: